Selamat malam .....
Kali ini saya akan membahas hal yang paling sensitif yaitu tentang ''ibu''. Kenapa saya bilang hal yang paling sensintif ? karna saya gampang banget nangis kalau udah ngebahas yang berhubungan dengan orang tua terutama ''ibu'' .
Dimataku, ibu adalah segalanya.Ibu adalah dua sosok yang tidak pernah
lepas dari kehidupan kita. Tanpa sosok Ibu kita tidak akan pernah ada di
dunia ini. Bahkan banyak orang-orang hebat yang tidak akan pernah bisa
menjadi hebat tanpa didukung dengan sosok ibu yang hebat di belakangnya.
Cobalah kita bayangkan, seorang ibu
berjuang selama berbulan – bulan ( ada yang 9 bulan bahkan lebih )
membawa kita kemana – mana sewaktu kita masih di dalam rahim. Hingga
mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan kita. Tapi Saat kita lahir, apa yang kita bawa?kita hanya telanjang tanpa sehelai benang menempel di tubuh kita. Kita menangis histeris dan disekitar terlihat senyum senang dan bahagia. Apalagi raut muka mama yang tersenyum walau badannya lemas dan tak berdaya
lagi. Kemudian diwaktu kecil kita makan disuapin,
pakaian dipakaikan, kalau kita buang air besar ibu kita dengan sabar
mengganti popok kita, ketika kita sakit mereka sibuuk mencarikan obatnya
bahkan sampai tidak bisa tidur siang malam.Disaat kita sudah beranjak remaja, kita
disekolahkan dengan biaya yang tidak sedikit, bahkan orang tua kita
sampai rela menghutang demi anaknya sekolah yang tinggi dan Saat kita berangkat, Ibu tersenyum dan berkata di
dalam hati "Dia akan menjadi orang sukses melebihi kesuksesan orang tua, Aamiin". Orang tua kita sangat bangga
pada kita dan berharap kita menjadi orang yang sukses kelak. Subhanallah pengorbanan mereka, tidak mungkin kita bisa membalasnya.
Saat dewasa,orang tua kita juga mulai bertambah tua. Kebutuhan kita semakin
banyak. Kita banyak menuntut pada orang tua untuk membeli barang ini barang itu
dikarenakan gengsi kita kepada teman sebaya kita. Kita tidak mau tau apa yang
dilakukan Orang tua kita, yang penting kita mendapatkan apa yang kita inginkan.
Orang tua kita berusaha mengumpulkan uang untuk memenuhi keinginan kita. Karena
yang mereka inginkan adalah kebahagiaan kita.
Namun, kita hanya slalu menuntut untuk mendapatkan barang yang kita inginkan tanpa ada cukupnya. Orang tua kita hanya bisa menangis di dalam hati saat kita meminta barang yang kita inginkan dengan membentak bentak dan kita memilih mendiamkan orang tua kita karena merasa orang tua kita tidak mampu memenuhi kebutuhan kita. Namun orang tua kita selalu berusaha dan berusaha untuk membuat kita tersenyum. Mungkin kita selalu berpikir "kewajiban orang tua menuruti apa yang anak minta dan membahagiakan anaknya" atau "Orang tua mencari uang buat siapa kalo bukan buat anaknya". Pikiran kita itu salah,orang tua kita juga perlu kebahagiaan.
Namun, kita hanya slalu menuntut untuk mendapatkan barang yang kita inginkan tanpa ada cukupnya. Orang tua kita hanya bisa menangis di dalam hati saat kita meminta barang yang kita inginkan dengan membentak bentak dan kita memilih mendiamkan orang tua kita karena merasa orang tua kita tidak mampu memenuhi kebutuhan kita. Namun orang tua kita selalu berusaha dan berusaha untuk membuat kita tersenyum. Mungkin kita selalu berpikir "kewajiban orang tua menuruti apa yang anak minta dan membahagiakan anaknya" atau "Orang tua mencari uang buat siapa kalo bukan buat anaknya". Pikiran kita itu salah,orang tua kita juga perlu kebahagiaan.
Tapi Apa yang sudah kita beri ke orang tua kita?
apa kita selalu mendoakan mereka seperti mereka mendoakan kita?
Saat ini kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan dari orang tua kita. Kita masih selalu mengandalkan orang tua kita. Tapi orang tua kita tak selamanya mendampingi kita. Saat usia orang tua kita semakin bertambah dan akhirnya malaikat menjemput mereka. Kita hanya bisa menangis dan menyesal. Hidup kita yang serba dicukupi oleh orang tua kita kini sudah tidak lagi.
apa kita selalu mendoakan mereka seperti mereka mendoakan kita?
Saat ini kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan dari orang tua kita. Kita masih selalu mengandalkan orang tua kita. Tapi orang tua kita tak selamanya mendampingi kita. Saat usia orang tua kita semakin bertambah dan akhirnya malaikat menjemput mereka. Kita hanya bisa menangis dan menyesal. Hidup kita yang serba dicukupi oleh orang tua kita kini sudah tidak lagi.
Jika itu terjadi. Kapan saat saat kita membuat orang tua kita bahagia?
Kapan saat saat membuat orang tua kita bangga atas tindakan kita?
Kapan saat saat membuat orang tua kita bangga atas tindakan kita?
Oleh karena itu selagi kita mampu, selagi
kita punya kesempatan untuk membahagiakan orang tua, marilah kita
bahagiakan mereka di dunia ini. Apapun yang mereka inginkan selama kita
bisa memberikan di dunia ini, maka kita harus memberikanya. Jangan sampai ada kata ''MENYESAL'' Di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar