Menjadi seorang bidan bukan cita-cita tapi merupakan panggilan jiwa.
ketika wanita seusia kami melakukan perawatan dan memanjakan kuku mereka , kami tidak bisa karena kami harus menyambut kehadiran malaikat-malaikat kecil dari rahim seorang ibu
ketika wanita seusia kami asyik nongkrong dan jalan-jalan bersama teman-teman sebayanya ,tapi kami tidak, kami sibuk melayani para ibu-ibu hamil yang ingin berkonsultasi kepada kami.
ketika wanita seusia kami asyik shoping, kami tidak bisa karena diluar sana telah banyak yang menunggu dan mempercayakan kehadiran buah hati mereka kepada kami.
tapi aku BANGGA ,saat seorang bayi lahir kedunia melewati tangan ku sendiri , kalian tau rasanya ? seperti menemukan berlian dalam genggaman yang dapat meneteskan air mata.
Sesungguhnya tak pernah terbayangkan aku akan menjadi bagian dalam profesi mulia ini. Dulu setelah lulus SMA dan memutuskan untuk melanjutkan studi ku memilih jurusan kebidanan, ibuku berulang kali menanyakan jika aku yakin menempuh jalan ini, dan berulang kali pula aku menjawab ''AKU YAKIN''
Gak pernah terfikir sebelumnya aku bisa menolong persalinan ibu-ibu yang kadang menyebalkan, mematuhi pertograf yang sering membuat kantuk, konseling berbagai hal yang aku sendiri pun belum merasakan nya dan itu dilakukan diumurku yang masih semuda ini. Dipanggil ''IBU'' oleh ''PARA IBU'' yang sebenarnya, Bahkan tak jarang aku diremehkan karna usiaku yang masih terlihat muda menjadi seorang bidan. Tapi dibalik semua itu , aku BANGGA menjadi bagian dari profesi mulia ini.
terima kasih , tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar